Secara kebetulan tanpa didahului oleh perencanaan, bahwa bulan Syakban yang sedang dilalui bersamaan dengan dilakukannya Pemilihan Umum (Pemilu) hingga berlangsungnya rekapitulasi suara di berbagai tingkat.
Dosen IAIN Lhokseumawe, Dr Tgk Safriadi MA mengatakan, hal ini mengisyarakatkan bahwa filosofi dan ruh bulan Syakban ini harus selalu menginspirasi semua orang yang sedang bertugas dalam perekapan data legislatif dan peresiden di berbagai tingkat.
“Dalam bulan ini terdapat Malam Nisfu Syakban, malam dimana dinaikkan seluruh amalan umat manusia setelah dilakukan pencatatan dan perekapan data oleh para malaikat yakni Raqib dan Atid, untuk menyerahkan catatan amalan manusia kepada Allah SWT,” ujarnya, Kamis (29/2/2024).
Dosen IAIN Lhokseumawe Dr Tgk Safriadi
Seorang mujaddid, Sayyid Muhammad Alawi menjelaskan terdapat beberapa waktu tertentu yang menjadi waktu penyerahan amal kepada Allah SWT selain bulan Syakban, yaitu setiap siang, malam, setiap pekan.
Ada juga beberapa amal yang diserahkan langsung kepada Allah tanpa menunggu waktu-waktu tersebut, yaitu catatan amal shalat lima waktu.
“Perekapan amalan umat manusia oleh malaikat memiliki hikmah bahwasanya para malaikat bekerja atas Surat Keputusan (SK) dari Allah SWT dan tidak akan pernah keliru sedikitpun dalam mencatat dan merekap data dan amalan umat manusia,” jelas Tgk Safriadi.
Catatan malaikat ini, kata dia, sebagai bukti yang otentik bagi umat manusia di akhirat kelak.
Allah SWT menjelaskan bahwa tugas yang dibebankan pada dua malaikat ini, bahwa tidak ada satu ucapan pun yang diucapkan seseorang tanpa ada disampingnya seorang malaikat (Raqib dan Atid).
“Jadi dua malaikat ini selalu mengawasi dan hadir mencatat amal-amalnya yang berpahala dan amal-amalnya yang menyebabkan dosa,”
“Kiranya hikmah dan filosofi ini juga dapat diterapkan oleh para petugas perekapan data dalam Pemilu di negeri kita tercinta ini,” sebut Pengurus Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh ini.
Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan, proses pemungutan dan penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) berlangsung selama dua hari, tepatnya dari tanggal 14 hingga 15 Februari 2024 (4-5 syakban 1445 H).
Setelah itu, tahapan berlanjut dengan rekapitulasi hasil perhitungan suara yang berlangsung selama 35 hari, dimulai dari tanggal 15 Februari hingga 20 Maret 2024 (4 Syakban-9 Ramadhan 1445 H).
Rekapitulasi hasil penghitungan suara adalah tahapan penting yang dilakukan oleh KPU.
Hal itu merupakan kegiatan untuk merangkum data suara dari berbagai TPS ke dalam format yang lebih terstruktur dan berguna.
Hasil rekapitulasi inilah yang akan menentukan siapa nama-nama pemenang dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) tahun 2024.
“Kiranya, pelaksana dan petugas rekapitulasi hasil penghitungan suara wajib memaknai filosofi bulan Syakban ini sebagai bulan rekapitulasi data amalan umat manusia. Adapun cara memaknainya yang pertama tuleh lage na (tulis apa adanya),” papar Tgk Safriadi.
Artinya, sebut dia, harus berkesesuaian antara fakta dan data yang di dapatkan di lapangan dengan catatan hasil rekapitulasi.
Kedua, berkarakterlah sebagaimana karakter para malaikat.
Ini mempunyai arti bahwa para petugas rekapitulasi wajib bertindak sebagaimana Amanah yang diberikan serta tidak boleh menyimpang dari ketentuan peraturan yang telah ditetapkan.
“Ketiga, semua kita di awasi dan diminta pertanggungjawaban. Ini memiliki makna bahwa para petugas rekapitulasi wajib menghindari dari sogokan dan kezaliman dengan mengurangi dan menambah hasil suara yang tidak sesuai dengan kenyataan,” ujarnya.
Karena semua yang bertugas diawasi oleh Allah SWT dan segala bentuk pelanggaran yang dilakukan akan dimintakan pertanggungjawabannya dan mengalami siksaan di hari kiamat kelak.
Banda Aceh, LAKPESDAM NU Aceh melatih penulisan karya tulis ilmiah mahasiswa Program Studi (S2) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh pada tanggal 2 Maret 2024 di ruang rapat Direktur Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Wakil Direktur Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh Prof. Dr. T. Zulfikar, M.Ed meminta peserta untuk serius mengikuti…
Introduction By the committee, I was asked to discuss religious moderation in digital humanities. I suspect that the religious context in the future will be significantly triggered by anything that produces human religious awareness. So, the context of religious moderation in the future, like it or not, will be in contact with the digitalization of…
Pendahuluan Dalam beberapa hari belakangan, saya mencermati eskalasi baru antara Iran dan Israel. Eskalasi ini menarik bagi saya, sebab Iran adalah salah satu negara yang masih diincar oleh pihak Barat, untuk ditundukkan. Hemat saya, Amerika Serikat belum sepenuhnya menguasai Timur Tengah, jika belum menghancurkan Iran, sebagaimana negara-negara lain yang sudah diporak-porandakan selama hampir beberapa dekade…
Pendahuluan Setelah menulis tentang analisa tentang keadaan terkini eskalasi konflik antara Israel dan Iran, dalam esai ini, saya mencoba memahami bagaimana strategi Amerika Serikat dan Sekutunya dalam “menjaga” Israel di Asia Barat. Sebagai “globocop”, Amerika Serikat benar-benar ingin tidak ada peluang bagi Palestina untuk menjadi anggota tetap PBB. Dalam rapat terakhir untuk menghasilkan Resolusi PBB…
Banda Aceh, Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (LAKPESDAM) Nahdatul Ulama (NU) Aceh melaksanakan Seri Pendidikan Politik (Sepentik) 1 (satu) dengan tema Pilkada dan Regresi Demokrasi menghadirkan Teuku Kemal Fasya sebagai pembicara tunggal melalui media Zoom Meeting pada tanggal 21 Mei 2024. Kamaruzzaman Bustamam Ahmad (KBA) Ketua Lakpesdam NU Aceh mengkhawatirkan akan kualitas demokrasi…
